Para peserta simposium  (Foto: VGP/Nhat Bac)

Pada simposium tersebut, para utusan mengatakan baha selama dua tahun terakhir, Viet Nam telah mengalami beberapa kali merebaknya wabah Covid-19. Wabah telah menimbulkan dampak negatif terhadap semua segi dalam kehidupan sosial-ekonomi tanah air, di antaranya kegiatan produksi dan bisnis badan usaha. Namun pada konteks itu, Pemerintah Viet Nam selalu memperhatikan, bersinergi dan menciptakan semua kondisi yang paling kondusif bagi semua kegiatan badan usaha, mendengarkan, menerima usulan, rekomendasi, mengeluarkan orientasi, membimbing tugas, proaktif menangani semua kesulitan dan permasalahan badan usaha.

Menurut Ketua Liga Perdagangan dan Peridustrian Viet Nam, Pham Tan Cong, selama wabah Covid-19 merebak, setiap hati, Liga Perdagangan dan Perindustrian Viet Nam menerima ratusan usulan dari badan usaha, kedutaan besar negara-negara yang memiliki badan usaha investasi asing langsung (FDI) di Viet Nam. Liga tersebut telah merekomendasikan kepada Perdana Menteri Pemerintah untuk mengadakan konferensi pertemuan dengan badan usaha seluruh negeri untuk mengatasi semua kesulitan badan usaha.

Para hadirin simposium tersebut juga mengatakan bahwa penyelenggaraan yang fleksibel dan gigih dari Pemerintah dalam melaksanakan target ganda yaitu mencegah, menanggulangi wabah secara efktif sambil mengembangkan ekonomi juga dimanifestasikan secara jelas melalui pemberlakuan Resolusi nomor 128 tentang beradaptasi yang aman, fleksibel dan mengontrol wabah dengan efektif. Dengan demikian, hingga saat ini ekonomi makro Viet Nam stabil, membantu komunitas badan usaha berkembang, mempromosikan pertumbuhan, inflasi terkendali, semua keseimbangan besar terjamin, pertumbuhan PDB Viet Nam pada 2022 diprakirakan melampaui target dan mencapai taraf tertinggi di kawasan.