Para utusan peserta sidang tersebut (Foto: Kemenlu Vietnam)

Pada sidang tersebut, kedua belah pihak menyepakati bahwa kerja sama laut tidak hanya turut memperkokoh hubungan kemitraan strategis antara dua negara saja, melainkan juga berkontribusi pada perdamaian, stabilitas, dan ketertiban di kawasan. Kedua belah pihak berbagi semua perkembangan baru-baru ini di Laut Timur dan mengkhawatirkan semua tindakan sepihak yang melanggar kedaulatan, hak berdaulat dan hak yurisdiksi semua negara pesisir yang diajukan sesuai Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut tahun 1982 (UNCLOS 1982). Kedua belah pihak menegaskan kembali makna penting penaatan hukum internasional, khususnya UNCLOS, sentralitas dan pendidiran ASEAN tentang Laut Timur dalam menjaga perdamaian dan stabilitas serta menangani semua sengketa dengan langkah damai.

Mekanisme kerja sama laut antara Vietnam dan Filipina digalang sejak tahun 2004 dan selalu dianggap sebagai salah satu pilar dari hubungan antara dua negara, memainkan peranan penting dalam memperkuat hubungan kemitraan strategis, membela hak dan kepentingan sah dari masing-masing pihak di Laut Timur, melalui itu, mendorong perdamaian dan stabilitas regional serta memperkokoh solidaritas ASEAN.