Semua tindakan yang bertujuan merendahkan prestise dan keabsahan PBB adalah teramat berbahaya

Chia sẻ
(VOVworld) – Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk pertama kalinya selama 10 tahun ini telah membacakan pidato di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dalam kerangka sidang ke-70 Badan ini di kota New York, Amerika Serikat (AS). Dalam pidatonya yang berdurasi kira-kira 30 menit, pada Senin (28 September), pemimpin Rusia menekankan peranan PBB, merekomendasikan orientasi untuk menangani titik-titik panas di dunia sekarang seperti situasi Timur Tengah-Afrika Utara atau krisis di Ukraina. 
(VOVworld) – Presiden Rusia, Vladimir Putin untuk pertama kalinya selama 10 tahun ini telah membacakan pidato di Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), dalam kerangka sidang ke-70 Badan ini di kota New York, Amerika Serikat (AS). Dalam pidatonya yang berdurasi kira-kira 30 menit, pada Senin (28 September), pemimpin Rusia menekankan peranan PBB, merekomendasikan orientasi untuk menangani titik-titik panas di dunia sekarang seperti situasi Timur Tengah-Afrika Utara atau krisis di Ukraina.

Semua tindakan yang bertujuan merendahkan prestise dan keabsahan PBB adalah teramat berbahaya - ảnh 1
Presiden Rusia, Vladimir Putin berbicara
di depan sidang ke-70 Majelis Umum PBB
(Foto: Kantor Berita Vietnam)

Presiden Ukraina, Vladimir Putin menegaskan bahwa semua tindakan yang dilakukan negara manapun yang tidak sesuai dengan Resolusi-Resolusi PBB, semuanya bertentangan dengan Piagam PBB serta hukum internasional. Dia mengakui bahwa dunia sedang mengalami perubahan dan PBB perlu beradaptasi dengan proses itu. Rusia bersedia melakukan perbahasan dengan semua mitra tentang reformasi PBB di atas kesepakatan yang luas. Presiden Vladimir Putin juga memperingatkan bahwa semua upaya yang bertujuan merendahkan prestise dan keabsahan PBB adalah sangat berbahaya karena hal itu bisa menimbulkan keruntuhan semua struktur hubungan internasional.

Menurut rencana, setelah pidato tersebut, Presiden Vladimir Putin akan melakukan pembicaraan bilateral dengan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama tentang masalah Suriah dan Ukraina.

Komentar