(VOVworld) – Sekretaris Jendral Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Ban Ki-moon telah mendesak Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDR Korea) supaya meninjau kembali rencana meluncurkan satelit pada bulan April mendatang. Sementara itu Amerika Serikat beranggapan bahwa aktivitas tersebut bisa mempengaruhi rencana-rencana pemberian bantuan pangan kepada RDR Korea.
Sekjen PBB Ban Ki-moon
(Foto: nld.com.vn)
Segera setelah media massa RDR Korea menyiarkan pernyataan Pyong Yang yang meluncurkan satelit pada waktu dari 12 sampai 16 April mendatang dengan rudal pendorong Unha 3, Amerika Serikat, Republik Korea dan Jepang telah bersama-sama menentang rencanan ini dan beranggapan bahwa tindakan tersebut melanggar larangan PBB terhadap peluncuran-peluncuran satelit RDR Korea yang menggunakan teknologi rudal balistik. Pernyataan yang dikeluarkan dari Kantor Sekjen PBB Ban Ki-moon menunjukkan “kecemasan yang serius” terhadap rencana peluncuran satelit yang dilakukan RDR Korea ini.
Peluncuran Satelit RDR Korea pada tahun 2009
(Foto: pda.vietbao.vn)
Sementara itu, Jurubicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Victoria Nuland mengatakan bahwa pernyataan Pyong Yang mungkin bisa menyulitkan pelaksanaan pemberian bantuan pangan karena tindakan ini menimbulkan satu pertanyaan tentang bobot kata-kata yang dikeluarkan pihak RDR Korea. Republik Korea beranggapan bahwa peluncuran satelit akan menjadi tindakan provokasi yang mengancam perdamaian dan keamanan di kawasan Asia Timur Laut, sedangkan Jepang telah mengimbau kepada RDR Korea supaya mengekang diri dan menghentikan peluncuran satelit tersebut./.