(VOVworld) – Pada Minggu sore (12 Juli), Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (Sekjen KS PKV), Nguyen Phu Trong dan delegasi tingkat tinggi Vietnam telah tiba di kota Hanoi, mengakhiri secara baik kunjungan resmi di Amerika Serikat (AS) atas undangan Pemerintah pimpinan Presiden Barack Obama. Selama berada di AS, Sekjen Nguyen Phu Trong melakukan pembicaraan dengan Presiden Barack Obama, menerima Wakil Dagang Michael Froman; menerima para pemimpin keagamaan AS dan bertemu dengan para legislator AS. Sehubungan dengan ini, Sekjen Nguyen Phu Trong melakukan orasi penting dan berbahas tentang hubungan Vietnam-AS pada tahap perkembangan baru, di Pusat Penelitian Strategis dna Internasional (CSIS); menghadiri simposium dengan badan-badan usaha papan atas AS; menyaksikan acara penandatanganan banyak naskah kerjasama antara Vietnam dan AS, antara Vietnam dan Bank Dunia. Di kota New York, Sekjen Nguyen Phu Trong melakukan kunjungan kehormatan kepada Sekjen Perserikatan Bangsa-Bangsa, Ban Ki-moon; mengunjungi keluarga mantan Presiden AS, Bill Clinton di Kittle House; menerima wakil pimpinan Partai Komunis AS dan bertemu dengan para sahabat dari sayap kiri AS; berbicara akrab di depan para diaspora Vietnam dan mahasiswa Vietnam di AS; melakukan perbahasan dengan kelompok intelektual Universitas Harward.

Sehubungan dengan kunjungan ini, dua fihak mengesahkan Pernyataan tetnang Visi bersama hubungan Vietnam-AS. Dua fihak menegaskan akan terus menggelarkan hubungan yang mendalam, berkesinambungan dan substantif, di atas dasar menghormati Piagam PBB, hukum internasional dan institusi politik, menghormati kemerdekaan, kedaulatan dan keutuhan wilayah satu sama lain. Dua fihak berkomitmen mendorong semaksimal kepentingan bersama dan kerjasamama di tingkat bilateral dan multilateral, demi kepentingan rakyat dua negeri, memberikan sumbangan pada perdamaian, kestabilan, kerjasama dan kesejahteraan di kawasan Asia-Pasifik dan di dunia. Dua fihak berkomitmen memperkuat kerjasama di forum-forum regional dan internasional, mencatat peranan penting ASEAN yang bersatu, kuat, memainkan peranan sentral dalam struktur politik-keamanan regional. Dua fihak menyatakan kecemasan tentang perkembangan-perkembangan baru-baru ini di Laut Timur; menekankan perlunya menjunjung tinggi hak-hak kebebasan maritim dan penerbangan yang diakui komunitas internasional. Dua negara mendukung usaha menangani secara damai semua sengketa menurut hukum internasional, Konvensi PBB tentang Hukum Laut tahun 1982 (UNCLOS 1982) dan mengakui peranan penting dari pelaksanaan secara lengkap Deklarasi tentang perilaku dari semua fihak di Laut Timur (DOC), bersamaan itu mendukung upaya-upaya untuk mencapai Kode Etik di Laut Timur (COC).