Dalam pesan sehubungan dengan Hari Kependudukan Dunia (11 Juli), Sekretaris Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres menekankan satu kenyataan yang patut diperhatikan ialah kepentingan para perempuan di dunia, di antaranya ada hak mendekati jasa-jasa kesehatan yang mendasar sedang dirugikan. Kekerasan terhadap para perempuan mucul dari konsep “menghargai lelaki, meremehkan perempuan” melanda, sehingga membunyikan genta alarm.
Sementara itu, penduduk dunia terus meningkat menurut kecenderungan tidak merata antar-kawasan. Di sebagian besar negara kurang berkembang, jumlah penduduk meningkat cepat, diiringi dengan masalah-masalah besar terhadap pertumbuhan yang berkelanjutan dan lingkungan. Sebaliknya, banyak negara maju sedang menghadapi tantangan penuaan penduduk.
Proses urbanisasi terus berlangsung. Dengan laju urbanisasi cepat seperti sekarang, sampai tahun 2050, ada 68% jumlah penduduk dunia akan hidup di kawasan perkotaan. Menurut Sekjen PBB, Antonio Guterres, pengelolaan atas masalah urbanisasi secara baik akan membantu pertumbuhan yang berkelanjutan dan penanggulangan perubahan iklim