Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu (Foto: Sputnik)
|
Ketika berbicara di depan pertemuan dengan Utusan Khusus PBB urusan Suriah, Staffan de Mistura, Jumat (20/4), Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu menekankan bahwa serangan udara tersebut dilakukan pada waktu yang tidak sesuai, ketika Suriah sedang berangsur-angsur menjadi stabil dan meletakkan batu-batu bata pertama untuk satu perdamaian jangka panjang.
Pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Lavrov menyatakan bahwa negara ini akan cepat mengumumkan bukti-bukti tentang angkatan udara Suriah yang mencegat dengan sukses lebih dari separo rudal yang diluncurkan dalam serangan-serangan udara baru-baru ini yang dilakukan oleh pasukan koalisi pimpinan AS.
Menlu Sergei Lavrov juga memberitahukan bahwa Moskow memutuskan tidak memasok sistem pertahanan udara yang modern S-300 dari negara ini kepada Suriah setelah menerima permintaan dari negara-negara Barat yang menganggap bahwa gerak-gerik ini bisa menimbulkan instabilitas, meski sistem S-300 hanya bersifat defensif.