Menurut dia, bantuan kepada Ukraina akan merugikan ekonomi negara-negara anggota yang sedang menghadapi kesulitan, serta merugikan industri dan masa depan negara-negara ini. Tindakan Uni Eropa tidak akan bisa berdampak terhadap situasi di lapangan.
Juru bicara Istana Kremlin, Dmitry Peskov (Foto: AFP / VNA)
|
Pernyataan pejabat Istana Kremlin tersebut dikeluarkan setelah koran “Financial Times”, pada tanggal 26 Desember memberitakan Uni Eropa sedang mempelajari rencana cadangan, menurut itu memasok 20 miliar Euro (sama dengan 22,08 miliar USD) untuk membantu Ukraina tanpa memedulikan protes dari Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban.
Sementara itu, pada Rabu (27 Desember), Amerika Serikat mengumumkan paket bantuan senjata dan peralatan militer terakhir pada tahun ini untuk Ukraina. Pos bantuan ini senilai 250 juta USD, termasuk peluru dan bagian-bagian sistem pertahanan udara.