Menurut pernyataan Pusat Rusia tersebut, situasi kemanusiaan dan sosial-ekonomi di Ghouta Timur sedang menjadi sangat serius. Dalam waktu sehari semalam, para militan dari kelompok-kelompok bersenjata ilegal di Ghouta Timur telah duapuluh satu kali menembaki Kota Damaskus dan gugus-gugus pemukiman penduduk di Provinsi Rif Damaskus, Suriah bagian barat daya.
Menghadapi perkembangan yang amat serius itu, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa berencana mengadakan pemungutan suara pada Kamis (22/2), waktu New York tentang satu rancangan resolusi yang menunut gencatan senjata selama 30 hari di Suriah guna membolehkan aktivitas-aktivitas pemberian barang bantuan serta mengungsikan rumah-rumah sakit.