Grup Energi Rusia “Gazprom” mengatakan akan terus memasok gas kepada Eropa melalui Ukraina atas tuntutan pelanggannya. Namun, perihal Rusia meminta negara-negara untuk mengimpor minyak dan gasnya harus membayar dalam rubel telah menimbulkan kekhawatiran tentang transportasi energi di masa depan.
Pada hari yang sama, Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menandatangani dekrit tentang pembatasan visa bagi warga di negara-negara yang dianggap Moskow sebagai "tidak bersahabat" untuk memberikan balasan sanksi terkait masalah Ukraina.
Dalam satu perkembangan terkait, kantor berita TASS mengutip kata-kata Perdana Menteri Rusia, Mikhail Mishustin pada hari yang sama mengatakan bahwa Rusia berencana untuk menghapuskan perintah larangan penerbangan pulang-pergi dari 52 negara setelah 9 April.