Ilustrasi (Sumber: Getty) |
Deputi Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia, Sergei Ryakov menyatakan bahwa permasukan lagi AS terhadap 4 warga negara Rusia dan satu perusahaan milik Negara Rusia ke dalam daftar sanksi-sanksi telah melanjutkan kebijakan yang sudah ada pada zaman Presiden Barak Obama. Menurut itu, agumentasi-agumentasi dari kalangan otoritas AS tentang keingingan menormalisasi hubungan bilateral dengan Rusia benar-benar kurang persulasif. Dia menegaskan bahwa Moskwa selalu ingin memecahkan semua perselisihan dengan AS melalui jalan dialog. Dia juga memberitahukan bahwa Rusia sedang menyiapkan langkah-langkah balasan yang tidak menghindari terhadap sanksi-sanksi baru AS.
Pada hari itu, Wakil Kedutaan Besar Tiongkok untuk AS telah menyerukan kepada AS supaya cepat menghapuskan sanksi-sanksi terhadap para warga negara dan perusahaan-perusahaan Tiongkok. Dia menunjukkan bahwa Tiongkok memprotes sanksi-sanksi yang dikenakan secara sefihak oleh AS dan menyatakan bahwa gerak-gerik ini bisa mempengaruhi hubungan kerjasama bilateral.