Rusia dan Tiongkok Memperkuat Hubungan Bilateral dan Mencari Solusi untuk Masalah Ukraina

Dang Cuong - VOV Moskow
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Pada Senin sore (20 Maret), Presiden Tiongkok, Xi Jinping telah tiba di Moskow dalam rangka kunjungan ke Rusia dari tanggal 20 sampai 23 Maret. Ini adalah kunjungan pertama Presiden Xi Jinping ke luar negeri setelah terpilih kembali sebagai Presiden untuk masa bakti ketiga. Kunjungan ini diharapkan akan menciptakan motivasi baru bagi hubungan bilateral Rusia-Tiongkok.
Rusia dan Tiongkok Memperkuat Hubungan Bilateral dan Mencari Solusi untuk Masalah Ukraina - ảnh 1Presiden Rusia, Vladimir Putin dan Presiden Tiongok, Xi Jinping di Istana Kremlin pada 20 Maret 2023 (Foto: Sergei Karpukhin/Sputnik/AP)

Pada pertemuan antara Presiden Tiongkok, Xi Jinping dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, kedua pemimpin menegaskan tekad untuk memperkuat hubungan bilateral dan mencari solusi untuk masalah Ukraina. Presiden Vladimir Putin menekankan bahwa selama 10 tahun ini, kedua pihak telah mencapai kemajuan penting dalam hubungan bilateral, dengan nilai perdagangan naik lebih dari dua kali lipat, dari 87 miliar USD menjadi hampir 200 miliar USD. Dia juga menegaskan bahwa kedua pihak memiliki sangat banyak tugas dan target bersama.

Pada pihaknya, Presiden Tiongkok, Xi Jinping menegaskan bahwa Beijing sangat menghargai dan ingin memperdalam hubungan dengan Moskwa, percaya bahwa warga Rusia akan terus mendukung Putin dalam pemilihan presiden pada tahun 2024. Tiongkok bersedia bersama dengan Rusia “dengan tegas menjaga sistem internasional dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai sentral, mendorong tertib dunia yang multikutub, dan demokrasi dalam hubungan-hubungan internasional, berkontribusi pada pembangunan dunia menurut arah yang lebih adil dan masuk akal”.

Pada Selasa (21 Maret), kedua pihak melakukan pembicaraan di Moskwa. Menurut Istana Kremlin, dalam rangka pembicaraan tersebut, kedua pihak membahas “masalah-masalah kini yang terkait dengan pengembangan lebih lanjut hubungan kemitraan komprehensif dan kerja sama strategis Rusia-Tiongkok”.

Komentar