Kalangan otoritas Republik Korea telah menggerakkan 39 kapal, yang meliputi 16 kapal angkatan laut, dan 6 pesawat untuk melakukan pencarian di daerah garis depan, dekat perbatasan bagian Utara (NLL), dimana pejabat yang berusia 47 tahun tersebut hilang.
Republik Korea menyatakan bahwa RDRK telah menembak mati pejabat ini dan membakar jenazahnya, sedangkan RDRK mengatakan bahwa tentara negara ini telah menembak “orang yang merembes secara ilegal, tetapi membakar satu “bahan peledak” bukan jenazahnya.