(VOVworld) – Dalam satu pernyataan pada Sabtu (9/7), Kepala Staf Umum Tentara Republik Korea memberitahukan bahwa pada pukul 11.30, pada hari yang sama, menurut waktu lokal, Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) telah meluncurkan satu benda yang dianggap sebagai misil balistik dari kapal selam (SLBM) di kawasan laut di bagian Timur semenanjung Korea, akan tetapi peluncuran ini telah gagal. Sekarang RDRK belum mengeluarkan pernyataan tentang peluncuran misil yang baru ini. Sementara itu, ketika memberikan reaksi terhadap gerak-gerik baru RDRK, Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe mencela peluncuran misil ini sebagai “satu tantangan yang terang-terangan terhadap resolusi PBB”.

Peluncuran kali ini berlangsung hanya sehari setelah Republik Korea dan Amerika Serikat mencapai kesepakatan tentang penggelaran satu sistim pertahanan rudal jarak tinggi tahap terakhir (THAAD) di Republik Korea, dan hanya beberapa hari setelah Washington untuk pertama kalinya mengenakan sanksi langsung terhadap pemimpin Kim Jong-un, hal yang dianggap oleh RDRK “sudah melampaui batas merah”.