Menurut penilaian kementerian tersebut, karena pengaruh yang ditimbulkan oleh krisis keuangan di Eurozone, kebutuhan impor barang dari Republik Korea di Eropa maupun di pasar global telah merosot secara dratis. Angka statistik memperlihatkan, nilai ekspor Republik Korea selama sembilan bulan awal tahun ini telah turun 1,5% terbanding dengan masa yang sama tahun sebelumnya. Dalam pada itu, tanpa memperdulikan kesulitan-kesulitan ini, prosentase ekspor Republik Korea ke 10 negara anggota ASEAN tetap meningkat dari taraf hampir 11% pada tahun 2010 menjadi 11,6% pada tahun 2011 dan mencapai taraf 12% seperti sekarang ini. Dalam satu komunike pers baru-baru ini, Kementerian Ekonomi Pengetahuan Republik Korea memprakirakan bahwa prosentase ekspornya ke pasar negara-negara ASEAN akan meningkat pada latar belakang dua pasarnya yaitu Jepang dan Uni Eropa mengalami banyak instabilitas. Oleh karena itu, masalah dengan aktif memperluas hubungan perdagangan dengan negara-negara ASEAN dinilai oleh kementerian tersebut sebagai langkah yang tepat untuk mempertahankan aktivitas ekspor Republik Korea pada tahun-tahun mendatang./.