(VOVworld)- Kantor berita “Yonhap” mengutip sumber berita militer tingkat tinggi Republik Korea, pada Senin, 3 September bahwa latihan perang koordinasi dari angkatan-angkatan Republik Korea pada akhir pekan ini di dekat dengan wilayah kepulauan yang dipersengketakan dengan Jepang akan tidak terdiri dari isi mendarat ke pulau. Menurut rencana ini, dari 7 sampai 10 September, Republik Korea akan melakukan latihan perang periodik dua kali setahun untuk membela kepulauan sengketa yang dinamakan oleh Republik Korea sebagai Dokdo dan oleh Jepang sebagai Takeshima. Semua angkatan darat, angkatan udara, angkatan laut dan pasukan penjaga pantai akan mengkoordinasikan latihan untuk mencegah kapal asing yang melanggar wilayah laut Republik Korea. Larihan-latihan sebelumnya terdiri dari isi pasukan marinir dari helikopter mendarat ke pulau ini.
Pulau yang dipesengketakan antara Republik Korea dan Jeapng
(Foto: internet)
Keputusan Republik Korea tersebut diajukan pada latar belakang ketegangan hubungan diplomatik antara negara ini dengan Jepang meningkat setelah kunjungan yang dilakukan oleh Presiden Republik Korea Lee Myung Bak ke kepulauan sengketa ini pada 10 Agustus lalu. Dua negara telah sementara menghentikan satu program pertukaran militer, menurut itu, para panglima angkatan udara dan angkatan laut Jepang menunda kunjungan ke Republik Korea yang direncanakan diadakan pada 3 September. Besamaan itu, pihak Republik Korea juga menunda kunjungan serupa yang dilakukan oleh para panglima negara ini ke Jepang. Sebelumnya, Jepang telah juga menghapuskan satu pertemuan antara menteri keuangan dua negara yang direncanakan diadakan pada bulan ini dan memberitahukan akan meninjau kembali permufakatan pertukaran moneter dengan Republik Korea./