Menurut Kementerian Pertahanan Republik Korea, latihan tersebut meliputi kegiatan-kegiatan menginvestigasikan banyak serangan siber dan menganalisis kode berbahaya dalam lingkungan simulasi, menandai kali pertama yang diikusertai negara-negara dalam pelatihan siber berdasarkan jaringan-jaringan konektivitas lintas perbatasan.