(VOVworld) – Pemerintah Republik Korea pada Sabtu (20 Juni) ini memberitahukan bahwa mereka belum mencatat kasus meninggal atau kejangkitan baru akibat Sindrom Pernafasan Timur Tengah (MERS) dan ini mungkin merupakan tanda-tanda dimana wabah penyakit yang mematikan ini sedang berangsur-angsur dikontrol. Kementerian Kesehatan Republik Korea memberitahukan bahwa sampai hari Sabtu (20 Juni), jumlah orang yang tercatat meninggal karena MERS mencapai 24 orang dan ada 166 orang lain yang kejangkitan penyakit ini.
Republik Korea mencegah penularan MERS
(Foto: VNA)
Sebelumnya, pada Jumat (19 Juni), ketika berbicara dalam pertemuan dengan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Margaret Chan, Presiden Republik Korea, Park Geun-hye memberitahukan bahwa Republik Korea akan bekerjasama dengan para pakar asing untuk membangun sistim kontrol wabah penyakit guna menghadapi secara lebih baik penyakit-penyakit menular. Juga pada hari yang sama, Perdana Menteri (PM) baru Republik Korea, Hwang Kyo-ahn minta maaf atas reaksi yang lambat dari Pemerintah dalam menetapkan zona penyebaran wabah penyakit MERS. Ketika berbicara di depan acara interpelasi Parlemen, PM Hwang Kyo-ahn merasa menyesal karena Pemerintah sudah tidak segera melakukan aktivitas-aktivitas penanggulangan yang sesuai guna menjamin keselamatan rakyat. Dia mengakui bahwa keterlambatan ini karena kurang adanya informasi dan kurang adanya pengetahuan tentang MERS, bersamaan itu berkomitmen akan berusaha sekuat tenaga untuk mengontrol wabah penyakit ini./.