(VOVworld) – Pada Sabtu (31 Oktober), ketika diinterviu tentang pandangan Vietnam terhadap keputusan Pengadilan Arbitrase Perserikatan Bangsa-Bangsa (PCA) tentang masalah wewenang dalam kasus gugatan yang dilakukan Filipina terhadap Tiongkok serta Pernyataan yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Tiongkok pada Jumat (30 Oktober) yang membantah keputusan tersebut, diantaranya terus menegaskan kedaulatan Tiongkok terhadap pulau-pulau di Laut Timur serta hak-hak Tiongkok yang terbentuk dalam sejarah di Laut Timur, Jurubicara Kemlu Vietnam, Le Hai Binh sekali lagi menegaskan kedaulatan Vietnam yang tidak bisa diperdebatkan terhadap dua kepulauan Hoang Sa (Paracels) dan Truong Sa (Spratlys). Mengenai kasus gugatan yang dilakukan Filipina, Vietnam telah berulang kali menunjukkan pandangannya, khususnya dalam pernyataan yang dikirimkan Kemlu Vietnam kepada PCA pada 5 Desember tahun 2014. Vietnam akan terus memantaui secara ketat proses kasus ini dan mereserve hak penggunaan semua langkah damai yang sesuai dan diperlukan untuk membela semua hak dan kepentingan hukum Vietnam di Laut Timur.
Jubir Kemlu Le Hai Binh menyampaikan pandangan Vietnam
(Foto: vov.vn)
Jurubicara Le Hai Binh memberitahukan bahwa Vietnam mendukung penaatan dan pelaksanaan secara lengkap semua ketentuan dan prosedur Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut tahun 1982 (UNCLOS-1982). Vietnam berharap supaya PCA menjelaskan dan menerapkan ketentuan-ketentuan UNCLOS-1982 yang bersangkutan dengan kasus ini untuk bisa mengeluarkan vonis yang adil dan obyektif. Vietnam meminta kepada PCA supaya memperhatikan semua hak dan kepentingan hukum Vietnam di Laut Timur dan Vietnam akan mempertimbangkan langkah-langkah berikutnya untuk membela semua hak dan kepentingan nasional.