Reaksi komunitas internasional tentang strategi AS untuk menghadapi IS

Chia sẻ
(VOVworld) - Pada Kamis (11 September), Jurubicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, Alexander Lukashevich menyatakan bahwa perang menentang kekuatan buruk ini perlu menaati secara serius hukum internasional, resolusi-resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa serta menghormati keutuhan wilayah Suriah dan Irak.
(VOVworld) – Setelah Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama mengumumkan strategi komprehensif baru untuk menghadapi para anasir dari Organisasi yang menyebut diri sebagai “Negara Islam” (IS) di Suriah dan Irak, beberapa negara telah memberikan reaksi-reaksi pertama.

Pada Kamis (11 September), Jurubicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia, Alexander Lukashevich menyatakan bahwa perang anti kekuatan buruk ini perlu menaati secara serius hukum internasional, resolusi-resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa serta menghormati keutuhan wilayah Suriah dan Irak. Sementara itu, Jurubicara Kemlu Tiongkok, Hua Chunying, mengimbau untuk menghormati kedaulatan, kemerdekaan dan keutuhan wilayah negara-negara yang bersangkutan pada latar belakang Presiden Barack Obama berkomitmen akan melakukan operasi serangan udara secara intensif dan ekstensif baik di Irak maupun di Suriah.

Reaksi komunitas internasional tentang strategi AS untuk menghadapi IS - ảnh 1
AS menghadapi kesulitan dalam membentuk satu persekutuan anti IS
(Foto: vov.vn)

Sementara itu, pada hari yang sama, para pejabat senior Suriah dan Iran mengutuk Pemerintah pimpinan Presiden Barack Obama karena telah mengesampingkan dua negara dari persekutuan internasional anti IS di Irak dan Suriah. Menteri Kerujukan Suriah, Ali Haidar mengulangi kembali pendirian Pemerintah negara ini ialah semua serangan udara dari luar terhadap wilayah Suriah tanpa izin Damaskus akan dianggap sebagai satu tindakan agresi. Sedangkan di Teheran, Jurubicara Kemlu Iran, Ibu Marzieh Afkham menyatakan kesangsian terhadap persekutuan internasional anti IS di Suriah karena ada beberapa anggota persekutuan ini yang mendukung kaum teroris di Irak dan Suriah. Dia juga mengutuk apa yang disebut sebagai “standar dobel dari Barat”.

Sementara itu, para Menteri Luar Negeri (Menlu) Jerman dan Inggris menyatakan bahwa dua negara ini akan tidak berpartisipasi pada serangan udara terhadap sasaran-sasaran IS di Suriah.

Yang bersangkutan dengan masalah IS, pada Kamis (11 September), di Arab Saudi, Menlu AS, John Kerry melakukan perbahasan dengan para pemimpin Arab untuk berbahas tentang pembentukan satu persekutuan internasional dengan negara-negara Arab dan Turki guna menentang para mujahidin IS. Para diplomat ini berbahas tentang masalah teror, organisasi-organisasi ekstrimis yang berdiri di belakang para anasir teroris serta langkah-langkah untuk mengalahkan pasukan teroris di kawasan. Sebelum perbahasan tersebut, Menlu John Kerry melakukan pembicaraan dengan timpalanannya dari Arab Saudi, Pangeran Saud al-Faisal dan Menlu Bahrain Sheikh Khaled al-Khalifa tentang persekutuan anti IS./.

Komentar