Reaksi dari Amerika Serikat, Jepang dan Australia di sekitar informasi bahwa Tiongkok membawa misil darat ke udara ke kepulauan Hoang Sa wilayah Vietnam

Chia sẻ
(VOVworld) - Juru Bicara Gedung Putih, Josh Earnest, menegaskan bahwa pesawat terbang dan kapal perang Amerika Serikat akan terus melakukan patroli di Laut Timur.

(VOVworld) – Kantor Berita Amerika Serikat “Fox News” melansir foto dari satelit sipil ImageSat Internasional (ISI) yang memberitahukan bahwa pada Minggu (14/2) ini, tentara Tiongkok telah mengerahkan satu sistim rudal darat ke udara modern ke pulau Phu Lam di kepulauan Hoang Sa (Paracels) wilayah Vietnam. Amerika Serikat, Jepang dan Australia, Rabu (17/2) telah memberikan reaksi terhadap informasi ini. Sebelumnya, para pejabat pertahanan Amerika Serikat dan Taiwan (Tiongkok) juga membenarkan informasi ini dan memberitahukan “akan mengawasi secara ketat perkembangan situasi”.

Ketika menjawab kalangan pers di Washington DC, Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat, John Kerry menekankan bahwa demiliterisasi merupakan standar yang harus diterapkan bagi semua negara yang bersangkutan dengan Laut Timur. Menlu John Kerry menyatakan kecemasan yang mendalam terhadap perkembangan ini dan memberitahukan bahwa pada beberapa hari mendatang, Amerika Serikat akan berbicara “secara sangat serius” dengan Tiongkok mengenai masalah tersebut. Menlu John Kerry berharap supaya Tiongkok akan menyedari bahwa sengketa di Laut Timur harus ditangani melalui langkah diplomatik dan koordinasi dengan semua pihak yang bersangkutan, bukan dengan tindakan sepihak, kekerasan atau militerisasi.


Reaksi dari Amerika Serikat, Jepang dan Australia di sekitar informasi bahwa Tiongkok membawa misil darat ke udara ke kepulauan Hoang Sa wilayah Vietnam - ảnh 1
Foto dari Satelit ISI
(Foto: ImageSat)


Jurubicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Mark Toner, juga memperingatkan bahwa jika Tiongkok benar-benar menggelarkan misil di pulau Phu Lam, maka gerak gerik ini akan kontra produktif dan membuat situasi di kawasan tambah menegangkan. Sementara itu, Juru Bicara Gedung Putih, Josh Earnest mendesak semua pihak yang bersangkutan supaya memperjelas klaim-klaim kedaulatan dan wilayah di Laut Timur di atas dasar hukum internasional dan berkomitmen menangani sengketa secara damai. Dia sekali lagi menegaskan bahwa pesawat terbang dan kapal perang Amerika Serikat akan terus melakukan patroli di Laut Timur. Beberapa analis Amerika Serikat berpendapat bahwa Tiongkok meningkatkan keberadaan militer di Laut Timur bisa mengakibatkan Beijing menyatakan Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) di tempat ini.

Pada hari yang sama, Kepala Kantor Kabinet Jepang, Yoshihide Suga menolak membenarkan dan memberikan komentar atas informasi tersebut, namun menyatakan bahwa Jepang “sangat mencemaskan semua upaya sepihak untuk mengubah status quo dan meningkatkan ketegangan”, bersamaan itu menegaskan bahwa Tokyo “belum pernah menerima tindakan-tindakan model sudah terlanjur” seperti itu. Sementara itu, Menteri Pertahanan Jepang, Gen Nakataki mengimbau kepada Tiongkok supaya “memberikan keterangan yang jelas” atas informasi negara ini membawa misil darat ke udara ke kepulauan Hoang Sa.

Ketika berbicara setelah pertemuan dengan Menlu Tiongkok, Wang Yi, Menlu Autralia, Julie Bishop yang sedang berkunjung di Beijing, mengimbau kepada semua pihak yang bersangkutan dengan sengketa di Laut Timur supaya menangani masalah ini secara damai.

Amerika Serikat dan Uni Eropa, Rabu (17/2) mengimbau kepada Tiongkok supaya menghormati vonis yang dikeluarkan Mahkamah Arbitrase Permanen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PCA) di DenHaag, Belanda yang direncanakan akan dikeluarkan pada bulan Mei mendatang yang bersangkutan dengan kasus gugatan Filipina terhadap Tiongkok yang bersangkutan dengan sengketa di Laut Timur.

Komentar