(VOVworld) – Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK) telah meluncurkan 3 buah misil balistik ke wilayah laut di bagian Timur negara ini. Peluncuran ini berlangsung pada Senin pagi (5/9), pada latar belakang pemimpin negara-negara dari Kelompok perekonomian-perekonomian yang maju dan baru muncul papan atas di dunia (G-20) sedang menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi G-20 di kota Hang Zhou, Tiongkok, dan Republik Korea dan AS sedang melakukan latihan perang bersama tahunan di Republik Korea. Sebulan sebelumnya, RDRK untuk pertama kalinya melaksanakan secara sukses percobaan peluncuran sebuah misil balistik dari kapal selam. RDRK sedang harus menghadapi 5 resolusi sanksi dari Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) yang bersangkutan dengan program-program nuklir dan rudal misil negara ini.
Ilustrasi
(Foto: AFP / phapluatplus.vn)
Yang bersangkutan dengan peluncuran misil tersebut, Kantor Perdana Menteri (PM) Jepang, Senin (5/9), memberitahukan akan mengutuk keras peluncuran misil yang dilakukan Republik Demokrasi Rakyat Korea (RDRK), menganggap ini sebagai tindakan yang melanggar resolusi-resolusi DK PBB yang melarang menggunakan teknologi misil balistik. Pada hari yang sama, seorang Jurubicara Kementerian Pertahanan Republik Korea menyatakan bahwa peluncuran misil balistik yang dilakukan RDRK tersebut melanggar secara langsung resolusi-resolusi PBB. PM Jepang, Shinzo Abe dan Presiden Republik Korea, Park Guen-hye telah melakukan pertemuan singkat di sela-sela KTT G-20. Dua pemimpin ini sepakat bahwa dua negara berkoordinasi erat untuk menghadapi situasi. Juga di kota Hang Zhou, pada hari yang sama, seorang pejabat Amerika Serikat berpidato di sela-sela KTT G-20 yang isinya menunjukkan bahwa AS mengutuk peluncuran misil yang dilakukan RDRK tersebut.