Menurut KCNA, peluncuran rudal kali ini bertujuan menegaskan praktik dalam kegiatan terkait landasan peluncuran rudal, radar, dan kendaraan komando tempur yang komprehensif serta efektifitas tempur yang komprehensif dari rudal baru. KCNA menekankan bahwa peluncuran rudal baru mempunyai arti penting dalam penelitian dan pengembangan berbagai sistem rudal penangkis udara RDRK.
Terkait gerak-gerik RDRK yang baru tersebut, Kementerian Luar Negeri Republik Korea, pada 1 Oktober mengatakan bahwa negara itu berkomitmen akan bekerja sama erat dengan Amerika Serikat dengan langkah-langkah untuk membawa RDRK kembali ke meja perundingan, termasuk kerja sama kemanusiaan dengan Pyong Yang.
Terkait peluncuran rudal RDRK baru-baru ini, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken mengatakan bahwa pada 30 September RDRK "telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB dan masyarakat internasional perlu meninjau masalah itu secara serius."