Dia menegaskan program militer dan pengembangan senjata negara ini akan terus terjadi untuk menyempurnakan kemampuan "deterensi perang nuklir".
Reaksi Republik Demokratik Rakyat Korea (RDRK) dikeluarkan pada latar belakang Presiden Republik Korea, Yoon Suk Yeol sedang melakukan kunjungan kerja selama 6 hari ke Washington untuk menghadiri Pertemuan puncak AS-Republik Korea sehubungan dengan peringatan HUT ke-70 hubungan persekutuan. Pada pertemuan-pertemuan, Presiden Republik Korea menyatakan bahwa aliansi AS-Republik Korea harus bersatu menghadapi semua ancaman dari RDRK. Sementara itu, AS berkomitmen memasok bagi Republik Korea pandangan yang lebih mendalam tentang rencana nuklir untuk menghadapi semua konflik pun dari RDRK, pada latar belakang kekhawatiran tentang program nuklir dari Pyong Yang kian meningkat