RDRK Mencela Rencana Latihan Perang Gabungan AS-Republik Korea (Foto: VNA)

Sebelumnya, kalangan otoritas Seoul dan Washington, pada Selasa (5 November), telah memberitahukan akan membatalkan latihan perang gabungan tahunan dengan nama: “Vigilant Ace” dan sebagai gantinya akan mengadakan satu latihan perang yang berskala lebih kecil.

Kementerian Luar Negeri RDRK memberitahukan bahwa latihan perang gabungan tersebut kalau dilangsungkan  akan melanggar satu permufakatan yang dicapai di konferensi yang pertama antara Presiden AS, Donald Trump dan Pemimpin RDRK, Kim Jong-un di Singapura, pada bulan Juni tahun 2018.

Pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan AS telah membantah celaan-celaan ini dan menegaskan bahwa Washington dan Seoul tidak melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan perang gabungan berdasarkan pada reaksi-reaksi Pyong Yang. Juru bicara Pentagon, Mayor Kepala Dave Eastburn menekankan bahwa kegiatan-kegiatan latihan antara AS dan Republik Korea untuk menjamin persiapan dan meningkatkan kemampuan saling membantu antara dua tentara, pada saat membolehkan para diplomat mempunyai ruang yang perlu untuk melakukan dialog-dialog yang terbuka dengan RDRK.