Menurut Kantor Berita Korea “KCNA”, peluncuran rudal tersebut dilaksanakan di bahwa pimpinan Presiden Kim Jong Un untuk menegaskan kemampuan dan keandalan sistem senjata strategis yang baru.
Rudal balistik Hwasong-18 diluncurkan pada tgl 12 Juli 2023 (Foto: Yonhap/VNA) |
Ketika memberikan reaksi terhadap gerak-gerik RDRK, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Amerika Serikat (AS), pada hari yang sama, telah mengutuk keras, menganggap ini sebagai tindakan yang melanggar banyak resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, bersamaan itu meningkatkan ketegangan dan bahaya mendestabilitas situasi keamanan di kawasan. Pernyataan AS memberitahukan bahwa pintu diplomatik belum ditutup tetapi RDRK perlu segera menghentikan semua tindakan yang mengakibatkan destabilitas alih-alih memilih solusi diplomatik. AS menyatakan akan melaksanakan semua langkah perlu untuk menjamin keamanannya serta para sekutu yaitu Republik Korea dan Jepang.