Peluncuran tersebut dilakukan dalam rangka latihan dari unit-unit Tentara Rakyat Korea (KPA) dari tgl 25 September hingga tgl 9 Oktober.
Selama latihan, Republik Demokrasi Rakyat Korea juga menguji peluncuran roket multilaras supra besar dan peluru kendali balistik taktis pada tgl 6 Oktober dini hari.
Latihan tersebut dilakukan dalam konteks angkatan laut Amerika Serikat dan Republik Korea terus menerus melakukan latihan skala besar di perairan sebelah Timur Semenanjung Korea (dari tgl 26- tgl 29 September dan tgl 6 -tgl 8 Oktober). Pyong Yang menyebut ini sebagai latihan militer berbahaya dengan partisipasi dari kapal induk AS dan kapal selam bertenaga nuklir.