Menurut Kantor Berita Sentral Korea (KCNA), dalam pernyataannya, juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RDRK menunjukkan bahwa AS dan Republik Korea telah menyelenggarakan latihan gabungan angkatan udara yang paling besar dari dulu hingga sekarang, dan kedua negara tersebut harus menghentikan latihan ini.
Ketegangan di Semenanjung Korea bereskalasi ketika RDRK meluncurkan banyak rudal sementara itu Republik Korea dan AS melaksanakan latihan gabungan angkatan udara yang memobilisasi 240 pesawat tempur siluman F-35A dan F-35B. Selain itu, tentara AS juga menggelar kapal selam yang beroperasi dengan energi nuklir Los Angeles Key West ke Pelabuhan Busan (Republik Korea).