RDR Korea menarik semua buruhnya dari zona industri Kaesong

Chia sẻ
(VOVworld) – Kantor berita Pusat Republik Demokrasi Rakyat (RDR) Korea “KCNA”, pada Senin (8 April) telah mengutip pernyataan Sekretaris Komite Sentral Partai Pekerja RDR Korea, Kim Yang Gon yang mengumumkan bahwa Pyong Yang akan menarik semua buruh negara ini dari zona industri bersama Kaesong. 
(VOVworld) – Kantor berita Pusat Republik Demokrasi Rakyat (RDR) Korea “KCNA”, pada Senin (8 April) telah mengutip pernyataan Sekretaris Komite Sentral Partai Pekerja RDR Korea, Kim Yang Gon yang mengumumkan bahwa Pyong Yang akan menarik semua buruh negara ini dari zona industri bersama Kaesong.

Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa zona industri bersama Kaesong dimana ada kira-kira 120 badan usaha Republik Korea yang sedang menyelenggarakan beberapa pabrik produksi barang-barang industri ringan dengan kira-kira 53.000 buruh RDR Korea yang sedang bekerja akan untuk sementara ditutup.

RDR Korea menarik semua buruhnya dari zona industri Kaesong - ảnh 1
Buruh RDR Korea bekerja di zona industri Kaesong
(Foto: tuoitre.com.vn)


Menurut Sekretaris Komite Sentral Partai Pekerja RDR Korea, Kim Yang Gon, Pyong Yang akan mempelajari situasi tersebut untuk membuat keputusan tentang mengizinkan zona industri ini terus beraktivitas atau ditutup dan “perkembangan selanjutnya akan tergantung sepenuhnya pada sikap pemerintah Republik Korea” Sementara itu, pada hari yang sama, Kementerian Pertahanan Republik Korea menegaskan tidak ada indikasi baru yang menunjukkan bahwa RDR sedang siap melakukan uji coba nuklir ke-4.

Menurut jurubicara Kementerian Pertahanan Republik Korea, Kim Min-seok, walaupun “ada aktivitas tentang pergerakan manusia, kendaraan dan bahan bangunan” di lapangan uji coba nuklir Punggye-ri, RDR Korea, “ini dianggap sebagai aktivitas-aktivitas harian yang normal”.

Dalam perkembangan lain yang bersangkutan, pada Senin (8 April), ketika berbicara di depan kalangan pers di kota Den Haag (Belanda), Sekretaris Jendera PBB, Ban Ki Moon telah mendesak kepada Pyong Yang supaya mengekang “segala gerak-gerik yang meningkatkan ketegangan”. Sementara itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menyambut keputusan Amerika Serikat yang menghentikan uji coba rudal balistik guna menghindari eskalasi ketegangan dengan RDR Korea. Dia beranggapan bahwa ini merupakan langkah penting dari fihak AS, bersamaan itu menganggap bahwa semua bentrokan militer di semenanjung Korea ada bahaya membuat situasi menjadi lebih buruk dari musibah nuklir di Chernobuyl pada tahun 1986./.

Komentar