(VOVworld) – Pada Minggu (20 April), para pejabat Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa mengadakan kembali putaran perundingan baru tentang Perjanjian kemitraan perdagangan dan investasi trans Atlantik (TTIP) di New York, AS. Perjanjian ini diharapkan akan menciptakan satu kawasan perdagangan bebas yang terbesar di dunia, melayani kira-kira 1 miliar konsumen. Akan tetapi, rakyat Eropa tidak begitu hangat terhadap target yang ambisius ini.
Warga Belgia turun ke jalan melakukan demonstrasi
untuk memprotes TTIP pada 18 April
(Foto: vov.vn)
Pada akhir pekan lalu, puluhan ribu warga Jerman telah turun ke jalan untuk memprotes TTIP, sedangkan di Belgia, Spanyol, Filandia dan Polandia juga berlangsung aktivitas-aktivitas serupa. Ada banyak alasan yang membuat rakyat Eropa memprotes Perjanjian ini, dari alasan tentang ekonomi sampai penyusunan mekanisme-mekanisme arbitrase untuk menangani sengketa. Oleh karena itu, ada tidak sedikit rakyat Eropa menganggap bahwa kalau TTIP lahir, kebergantungan Eropa pada AS akan semakin besar, sehingga Eropa menghilangkan kemandirian./.