(VOVworld) – Uni Eropa akan runtuh kalau ada lagi banyak negara anggotanya “mengikuti” jejak Inggris untuk meninggalkan blok ini. Presiden Komisi Eropa, Jean-Claude Juncker, Jumat (24/3), telah mengeluarkan peringatan tersebut pada latar belakang Perdana Menteri (PM) Inggris, Theresa May siap mengaktifkan Pasal 50 Traktat Lisabon, resmi mengawali proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa (Brexit).
Ilustrasi
(Foto: AFP / Vietnam+)
Di depan kalangan pers, Presiden Komisi Eropa menegaskan kalau ada sesuatu negara di antara 27 negara sisa Uni Eropa yang berminat meninggalkan “rumah bersama” Eropa mungkin bisa menjadi ancaman terhadap blok ini. Dia menganggap Brexit sebagai satu tragedi dan satu kegagalan, tapi menegaskan bahwa dia tidak punya sikap bermusuhan terhadap Inggris.
Ketika menyinggung kewajiban keuangan dari Inggris pasca Brexit, Jean-Claude Juncker memberitahukan bahwa London akan mengeluarkan biaya kira-kira 63 miliar dolar Amerika Serikat untuk proses Brexit. Dia menegaskan bahwa Uni Eropa akan mendorong proses perundingan dengan Inggris di atas semangat bersahahat dan adil, bersamaan itu berkomitmen untuk melindungi kepentingan lebih dari 3 juta warga negara Uni Eropa yang sedang tinggal dan bekerja di Inggris serta jutaan warga negara Inggris yang sedang tinggal di negara-negara Uni Eropa.