Presiden Rodrigo Duterte (Foto: Getty) |
Dalam pesan nasional ke-4 di depan Parlemen, Presiden Rodrigo Duterte sekali lagi mendesak kepada para legislator supaya mengesahkan Undang-Undang yang membolehkan penerapan hukuman mati, bersamaan itu menegaskan bahwa kegiatan-kegiatan perdagangan gelap narkotika dan korupsi masih ada di negara ini. Dia menekankan bahwa perdagangan gelap narkotika tetap masih berlangsung pada saat korupsi masih belum dihapuskan dan melemahkan upaya-upaya dalam memperkokoh fundasi moral dalam pemerintah. Presiden Filipina menekankan bahwa perdagangan gelap narkotika akan tidak bisa dimundurkan kalau korupsi masih ada dan menciptakan lubang-lubang untuk kegiatan kriminalitas.
Sejak memegang kekuasaan pada tahun 2016, Presiden Rodrigo Duterte telah mencanangkan perang penanggulangan narkotika di Filipina dan mengimbau untuk mencegah sama sekali perdagangan gelap narkotika pada tahun 2022, ketika masa bakti-nya selesai.