Di Twitter, Presiden Donald Trump menyatakan bahwa para benggolan Taliban telah tiba di AS tapi mengakui telah melaksanakan serangan di Kabul untuk menciptakan “pengungkit yang salah”. Sebelumnya, pada tanggal 5/9, Pasukan Taliban telah menerima tanggung jawab dalam melaksanakan serangan terhadap satu pos kontrol di dekat Kantpr NATO dan Kedutaan Besar AS di Afghanistan sehingga menewaskan 12 orang dan melukai lebih dari 40 orang. Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Mike Pompeo, pada Jumat (06 September), menegaskan bahwa AS tetap bersedia menandatangani satu permufakatan damai dengan Taliban, Menurut rancangan ini, AS berencana menarik 5.000 serdadu ke luar dari Afghanistan dan menutup 5 pangkalan militer dalam waktu 135 hari. Sebagai gantinya, Taliban berkomitmen tidak membolehkan organisasi-organisasi teroris seperti al-Qaeda atau IS menyalah-gunakan Afghanistan sebagai “tempat pijakan” untuk melaksanakan serangan-serangan terhadap AS dan negara-negara sekutu-nya.