Ketika berbicara di depan sidang tersebut, Presiden Prancis, Emanuel Macron menilai bahwa permainan video kekerasan telah turut menghasut huru-hara di Prancis. Selain itu, dia mengimbau medsos supaya menghapuskan semua “konten yang sangat sensitif” terkait dengan kasus-kasus kekerasan. Dia juga memberitahukan akan mengerahkan lagi pasukan polisi anti huru-hara untuk mengontrol situasi.
Sejak tgl 30 Juni, jasa bus dan kendaraan listrik di kawasan Paris dihentikan kegiatannya pada pukul 21.00 malam sampai saat ada pengumuman baru. Pada hari yang sama, Pemerintahan Marseille juga memberlakukan keputusan melarang warga menyelenggarakan demonstransi di tempat umum.