Para pemimpin ASEAN di KTT ASEAN ke-33 (Foto: VOV)

Di depan KTT tersebut, PM Nguyen Xuan Phuc menilai tinggi semua hasil yang telah dicapai ASEAN dalam masa bakti Singapura sebagai Ketuanya, bersamaan itu menekankan bahwa di atas dasar semua kemudahan yang telah dicapai pada tahun 2018, semangat mandiri dan kreatif ASEAN perlu terus diperhebat pada tahun-tahun selanjutnya. Sehubungan dengan kesempatan ini, PM Nguyen Xuan Phuc berbagi gagasan-gagasan Viet Nam tentang konektivitas fundasi data digital, mengharmoniskan harga penggunaan telepon genggam, mendirikan Universitas Teknologi ASEAN dan membangun jaringan informasi peringatan dini bencana alam di kawasan.

Tentang situasi di kawasan dan di dunia, PM Nguyen Xuan Phuc menegaskan bahwa semua perkembangan di Laut Timur selama ini telah mencemaskan negara-negara di kawasan. Beliau menekankan kembali semua prinsip yang telah disepakati dalam ASEAN tentang usaha menjunjung tinggi hukum internasional dan Konvensi Hukum Laut tahun 1982 dalam menangani secara damai semua sengketa, mengontrol, tidak menggunakan atau mengancam menggunakan kekerasan, tidak melakukan militerisasi, tidak merumitkan situasi, memperkuat kepercayaan, aktif menyusun satu COC yang efektif, substantif dan melaksanakan DOC secara serius dan lengkap. PM Nguyen Xuan Phuc mendukung ASEAN yang memainkan peranan aktif dalam membantu Myanmar menangani masalah kemanusiaan di negara bagian Rakhine serta mendukung semua upaya mendorong perdamaian, stabilitas dan denuklirisasi Semenanjung Korea.

Pada acara penutupan sidang pleno tersebut, para pemimpin ASEAN menyambut baik dan menilai tinggi Singapura yang telah memegang dengan sukses peranan sebagai Ketua ASEAN pada tahun 2018, memberitahukan akan terus melakukan koordinasi erat dan mendukung Thailand, negara Ketua ASEAN 2019 dalam merealisasikan target-target membangun satu Komunitas ASEAN yang kuat, bersatu, berkonektivitas dan mandiri.