PM Nguyen Xuan Phuc menerima Sekretaris Negara Kementerian Ekonomi, Pendidikan dan Penelitian Swiss, Ibu Ineichen

Chia sẻ
(VOVworld) - Pada pertemuan ini, PM Nguyen Xuan Phuc mengatakan bahwa Vietnam menyambut badan-badan usaha Swiss memperluas investasi dan melakukan investasi yang baru, khususnya bidang- bidang unggulan yang dimiliki Swiss.
(VOVworld) – Perdana Menteri (PM) Vietnam, Nguyen Xuan Phuc, Selasa sore (11/10), di kota Ha Noi, telah menerima Ibu Ineichen, Sekretaris Negara, Kepala Komite Negara urusan ekonomi, Kementerian Ekonomi, Pendidikan dan Penelitian Federasi Swiss.

PM Nguyen Xuan Phuc menerima Sekretaris Negara Kementerian Ekonomi, Pendidikan dan Penelitian Swiss, Ibu Ineichen - ảnh 1
PM Nguyen Xuan Phuc menerima Ibu Ineichen
(Foto: vov.vn)


Pada pertemuan ini, PM Nguyen Xuan Phuc menunjukkan bahwa Vietnam sedang memperhebat usaha memperbaiki lingkungan investasi dan bisnis, oleh karena itu, Vietnam menyambut badan-badan usaha Swiss memperluas investasi dan melakukan investasi yang baru, khususnya bidang- bidang unggulan yang dimiliki Swiss seperti jasa, keuangan-perbankan, asuransi, tenologi tinggi, industri manufaktur, farmasi, pariwisata dan lain-lain. PM Nguyen Xuan Phuc memberitahukan bahwa Vietnam menilai tinggi Swiss dan Blok Perdagangan Bebas Eropa telah mengakui status pasar di Vietnam dari tahun 2012. Beliau berharap agar Swiss dan semua fihak memperhebat perundingan tentang Perjanjian Perdagangan Bebas Vietnam – Blok Perdagangan Bebas Eropa (yang meliputi Norwegia, Swiss, Islandia dan Liechtenstein). PM Nguyen Xuan Phuc juga berharap Swiss terus memberikan modal ODA kepada Vietnam. 

Pada fihaknya, Ibu Ineichen memberitahukan bahwa badan-badan usaha Swiss sangat memperhatikan pasar Vietnam dan Vietnam juga merupakan destinasi atraktif bagi  para wisatawan Swiss. Dia  menegaskan bahwa  Vietnam selalu merupakan salah satu diantara negara-negara – yang dianggap Swiss sebagai titik berat  di Asia. Satu target yang penting dalam kunjungan-nya di Vietnam ialah mendorong perundingan FTA antara Vietnam dan Blok Perdagangan Bebas Eropa.

Komentar