Perdana Menteri Australia, Scort Morrison. (Foto: AFP/Kantor Berita Vietnam) |
Dia memberitahukan: RCEP akan membantu kestabilan yang berarti pada latar belakang situasi ketegangan strategis di kawasan. Ini akan merupakan satu perjanjian perdagangan yang terbesar di dunia, menduduki lebih dari 30% GDP seluruh dunia dan hampir separo jumlah penduduk dunia, bahkan tidak ada partisipasi dari India. PM Scort Morrison menegaskan: “Permufakatan ini besarnya lipat dua terbanding dengan Perjanjian Komprehensif dan Progresif untuk Kemitraan Trans-Pasifik (CPTPP).
PM Scort Morrison memberitahukan: integrasi pada perekonomian kawasan Indo-Pasifik adalah sangat penting terhadap kemakmuran dan keamanan di kawasan, di antaranya Australia juga merupakan negara yang mendapat keuntungan. Dia menegaskan: RCEP akan membuka peluang mendekati pasar antar-negara yang lebih besar bagi jasa-jasa tentang pendidikan, kesehatan, komunikasi dan perhubungan Australia dan membolehkan Australia melakukan investasi di serentetan negara, di antaranya ada Tiongkok.
Sebelumnya, di sidang penting Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN+3 (yang terdiri dari 10 negara anggota ASEAN bersama dengan Tiongkok, Jepang dan Republik Korea) di Bangkok, Ibukota Thailand pada Senin malam (4 November), para pemimpin dari 15 negara kawasan Asia-Pasifik, di antaranya ada Australia, telah setuju dengan klausul-klausul Perjanjian ECEP yaitu mendorong penandatanganan RCEP pada tahun 2020 di Vietnam.