(VOVworld) – Dalam pidatonya di depan Forum Ekonomi tentang Asia Timur dan jawaban interviu kepada kalangan pers di sela-sela peristiwa yang penting ini, pada Kamis (22 Mei), Perdana Menteri Vietnam, Nguyen Tan Dung telah dengan terus-terang menunjukkan intrik Tiongkok ketika menempatkan anjungan pengeboran minyak Haiyang 981 di zona ekonomi eksklusif dan landas kontinen Vietnam.
Opini umum di dalam negeri terharu ketika Perdana Menteri menegaskan
“Vietnam tidak menggantikan kedaulatan dengan persahabatan lamunan” dan menyatakan bahwa inilah suara keras tentang kemerdekaan, kemandirian dan kedaulatan nasional serta bangsa kepada komunitas internasional. Para anggota Majelis Nasional Vietnam yang sedang menghadiri persidangan ke-7 Majelis Nasional Vietnam angkatan ke-13 juga menyatakan setuju kepada Perdana Menteri Nguyen Tan Dung.
PM Nguyen Tan Dung membacakan pidato di depan
Forum Ekonomi tentang Asia Timur tahun 2014
(Foto: cpv.org.vn)
Tran Du Lich, anggota Majelis Nasional Vietnam kota Ho Chi Minh mengatakan:
“Saya menilai tinggi manifestasi Vietnam yang akan membuat Tiongkok meninjau kembali apa yang menguntungkan dan apa yang merugikan dalam kebijakan mereka. Mereka harus meninjau kembali bahwa apa yang mereka capai ketika seluruh komunitas dunia mengutuk mereka. Bagi Vietnam, hal yang paling penting sekarang ialah persatuan seluruh rakyat dan mengambil metode perjuangan yang sesuai dan sinkron di semua segi”.
Sedangkan, Nguyen Ba Thuyen, anggota Majelis Nasional Vietnam dari provinsi Lam Dong (daerah Tay Nguyen) menekankan:
“Perdana Menteri telah mendengarkan pendapat rakyat dan berhasil memanifestasikan kapabilitasnya. Menurut hemat saya, Laut Timur menjadi masalah yang panas sekarang ini. Dulu, kita punya slogan “Sawah dan huma adalah medan perang. Petani adalah prajurit. Bajak adalah senjata, Garis belakang berkompetisi dengan garis depan. Sekarang ini, saya meminta supaya diganti bahwa “Laut adalah medan perang, jaring dan kapal adalah senjata, darah daratan berkompetisi dengan daerah laut dan pulau” untuk menyemangati rakyat kita harus mempertahankan laut warisan nenek moyang”.
Di didepan komunitas dunia, Perdana Menteri Nguyen Tan Dung menegaskan bahwa Vietnam menginginkan perdamaian dan perkembangan./.