Pesan-pesan dari sesi perdebatan umum PBB

Pham Huan – VOV di AS
Chia sẻ
(VOVWORLD) - Dalam rangka Pekan tingkat tinggi Persidangan ke-75 mejalis Umum (MU) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), pada 22/9, sesi perdebatan umum MU PBB mulai diadakan secara virtual.
Pesan-pesan dari sesi perdebatan umum  PBB - ảnh 1 Para pemimpin negara-negara menyampaikan pidato virtual (Ilustrasi) (Foto: Reuters)

Event tersebut menyerap perhatian istimewa dari dunia internasional ketika pimpinan negara-negara besar seperti Amerika Serikat (AS), Tiongkok, Rusia, Perancis dan sebagainya telah menyampaikan pidato  yang isinya disekitar pekerjaan menanggulangi wabah Covid-19, semua prestasi yang dicapai dalam penelitian dan pengembangan vaksin serta kebijakan dan cara pendekatan terhadap masalah-masalah internasional dari semua negara tersebut. Beberapa  negara seperti Tiongkok dan Rusia mengimbau PBB supaya mengembangkan peranan-nya dalam masalah-masalah internasional, sementara itu menekankan makna penting mutilateralisme dan kerjasama internasional dalam masalah-masalah global seperti wabah Covid-19.

Pidato yang disampaikan Presiden AS, Donald Trump mencela Tiongkok dalam banyak masalah panas sekarang ketika menyatakan bahwa semua negara harus memaksa Tiongkok bertanggung jawab atas penularan virus ke dunia. Ia juga menuduh Tiongkok dan Organisasi Kesehatan Dunia yang telah memberikan informasi keliru tentang penularan virus, bersamaan itu mengimbau PBB supaya memaksa Tiongkok harus bertanggung jawab atas tindakan-nya.

Namun, wakil Tiongkok di PBB telah menolak semua tuduhan yang tidak berdasar dari AS. Dalam pidato-nya, Presiden Tiongkok, Xi Jinping menekankan komitmen terus berbagi pengalaman dalam mengendalikan wabah dan semua cara pengobatan serta memberikan prioritas bagi negara-negara sedang berkembang kalau memproduksi dengan sukses vaksin pencegah Covid-19. Hal yang patut diperhatikan dalam pidato Presiden Xi Jinping yakni Ia menyatakan Tiongkok tidak bermaksud melaksanakan Perang Dingin atau Perang Panas dengan negara manapun dan akan terus persengketaan  kontrovensial serta memecahkan sengketa dengan negara-negara lain melalui dialog dan perundingan.

Sedangkan, dalam pidato-nya di MU PBB, Presiden Perancis, Emmanuel Macron telah mencela operasi yang menimbulkan tekanan secara maksimal yang dilaksanakan AS terhadap Iran dan menyatakan bahwa ini merupakan kegagalan, bersamaan itu, menunjukkan prioritas-prioritas dalam garis politik Perancis terhadap masalah-masalah internasional termasuk dokumen nuklir Iran.

 

Komentar