Presiden AS, Donald Trump (kiri) dan Pemimpin RDRK, Kim Jong-un di Hotel  Sofitel Legend Metropole,  d Ibukota Hanoi. (Foto: vov.vn)

Pengumuman resmi Gedung Putih sebelumnya memberitahukan bahwa setelah acara memberi salam, Presiden Donald Trump dan Pemimpin Kim Jong-un melakukan pembicaraan sendiri selama 20 menit, setelah itu akan ada "jamuan makan ramah". Menurut rencana, jamuan makan memakan hampir satu setengah jam dan berakhir pada jam 20.35  Rabu malam. Direncanakan, kedua Pemimpin akan melakukan serentetan pertemuan resmi pada 28/2.

Kira-kira 8 bulan sejak Pertemuan Puncak pertama antara AS-RDRK yang  diadakan pada tanggal 12 Juni 2018  di Singapura, Pertemuan Puncak AS-RDRK kali ini diharapkan akan mencapai hasil-hasil praksis dan kongkrit yang bersangkutan dengan proses denuklirisasi di Semenanjung Korea dan dua fihak bisa mengeluarkan satu pernyataan resmi  yang menitik- beratkan Perang Antar-Korea (1950-1953). Selama 8 bulan ini, baik AS maupun RDRK telah melaksanakan beberapa langkah, menciptakan ancang-ancang bagi upaya memecahkan semua perselisihan berjangka panjang selama beberapa dekade ini. Komitmen-komitmen yang tercantum dalam Pernyataan Bersama tanggal 12/6/2018 telah dilakukan, misal-nya menemukan kembali dan mengembalikan tulang belulang tahanan perang (POW) yang hilang dalam perang (MIA). 

Kalangan pakar menilai bahwa di Pertemuan Puncak kali ini, dua pemimpin akan berfokus pada langkah-langkah kongkrit dari Pyong Yang untuk melakukan denuklirisasi dan langkah-langkah setimpal dari Washington, misalnya melonggarkan sanksi-sanksi dan memperbaiki hubungan bilateral.