Aih-alih, pertemuan langsung antara dua negara yang diadakan untuk pertama kalinya sejak pelantikan Presiden Joe Biden menyerap perhatian opini umum dengan perang mulut yang tegang dalam upacara pembukaan pada 18 Maret sore (waktu lokal).
Berbicara di konferensi pers setelah pertemuan tersebut, Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, Antony Blinken memberitahukan pastilah ada beberapa kontradiksi aantara tapi telah mempunyai pembahasan yang terus-terang tentang Iran, Republik Demokrasi Rakyat Korea, Afghanistan dan perubahan iklim. Ia menegaskan Pemerintah pimpinan Presiden Joe Biden akan melaksanakan tindakan untuk membela secara lengkap, dan meningkatkan kepentingan para pekerja dan badan usaha AS.
Sementara itu, rombongan Tiongkok menolak penyampaian jawaban kepada para wartawan sebelum meninggalkan pertemuan tersebut. Tapi media negara ini mengutip kata-kata Yang Jiechi, Kepala Kantor Komite Hubungan Luar Negeri, Komite Sentral Partai Komunis Tingkok yang mengatakan perundingan dengan AS berlangsung secara terus-terang, konstruktif dan menguntungkan meskipun kedua pihak mengalami banyak perselisihan.