Pertemuan tersebut bertujuan meninjau lagu pelaksanaan Konsensus Lima Poin yang telah disepakati oleh para pemimpin ASEAN pada April 2022. Atas dasar itu, ASEAN menyatukan pendirian dan pendekatan serta solusi lanjutan bagi konflik Myanmar.
Ketika berbicara di depan sidang tersebut, Menteri Luar Negeri (Menlu) Kamboja, Prak Sakhon menekankan bahwa penanganan krisis Myanmar menuntut ketekunan dan upaya yang lebih besar untuk mencapai satu solusi damai. Myanmar adalah anggota ASEAN maka ASEAN perlu berupaya dan lebih bertanggung jawab dalam melaksanakan semua hal yang bisa dilakukan untuk menjamin solidaritas. Pertemuan tersebut juga menunjukkan tekad yang lebih kuat antarnegara ASEAN dalam mengusahakan solusi damai bagi krisis Myanmar.