Dalam pertemuan tersebut, Deputi PM dan Menteri Kehakiman Dominic Raab menekankan bahwa Inggris ingin memperkuat kerja sama dengan Vietnam di berbagai bidang, terutama ekonomi, perdagangan, investasi, pertahanan dan keamanan, pendidikan, keadilan, dan strategi menghadapi perubahan iklim.

Kedua pihak sepakat untuk merayakan 50 tahun terbentuknya hubungan diplomatik antara Vietnam dan Inggris (1973-2023) dengan kegiatan yang penuh makna dan praktis di masing-masing negara, di samping mempertahankan mekanisme kerjasama. Tentang hubungan ekonomi, perdagangan dan investasi, kedua pihak mengatakan bahwa perlu pemanfaatan kerangka kerja yang menguntungkan dan sangat istimewa dari Perjanjian Perdagangan Bebas Inggris-Vietnam (UKVFTA) agar lebih mendorong hubungan ekonomi, pemulihan pascapandemi dan tanggap terhadap tantangan rantai pasokan, energi, dan ketahanan pangan.

Kedua pihak menekankan pentingnya supremasi hukum, dan bahwa semua negara harus menghormati prinsip-prinsip dasar hukum internasional dan Piagam PBB, termasuk prinsip-prinsip menghormati kemerdekaan, kedaulatan dan keutuhan teritorial negara, tidak melakukan intervensi dalam urusan internal, tidak menggunakan ancaman atau kekuatan dalam hubungan internasional, peningkatan dialog, masalah maritim perlu diselesaikan berdasarkan hukum internasional, Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut 1982 (UNCLOS 1982).