Juru bicara tentara Prancis, Kolonel Frederic Barbry, pada Sabtu (12 Oktober) mengatakan bahwa dua kapal destroyer negara ini telah pergi ke Suriah untuk menghadiri latihan perang gabungan “periodik” di wilayah laut Siprus pada akhir pekan ini. Pihak Ankara menegaskan bahwa kegiatan survei ini berdasarkan pada “kepentingan yang sah”, menurut itu, lokasi survei ini di zona ekonomi eksklusif Turki dan komunitas orang Siprus keturunan Turki. Semenetara itu, Uni Eropa menganggap tindakan Turki ini sebagai “eskalasi yang tidak bisa diterima”, bersamaan itu menuntut kepada Pemerintahan Ankaran supaya segera menghentikan kegiatan-kegiatan survei yang ilegal kalau tidak ingin dikenai sanksi.