(VOVworld) – Kementerian Luar Negeri Perancis, pada Senin (29 September) memberitahukan bahwa Perancis dan Jerman telah merekomendasikan menggelarkan pesawat-pesawat terbang tanpa pilot untuk ikut serta dalam aktivitas mengawasi permufakatan gencatan senjata di Ukraina Timur dalam kerangka upaya-upaya Organisasi Keamanan dan Kerjasama Eropa (OSCE). Pada jumpa pers singkat harian, Jurubicara Kementerian tersebut, Romain Nadal membenarkan bahwa menurut rekomendasi OSCE di kawasan Eropa, Perancis dan Jerman telah merekomendasikan memasok pesawat-pesawat terbang tanpa pilot untuk mengawasi pelaksanaan permufakatan gencatan senjata antara Pemerintah Ukraina dan pasukan penuntut federalisasi di bagian Timur.
Pesawat terbang tanpa pilot Heron-1 (Ilustrasi)
(Foto: Kantor Berita Vietnam)
Sementara itu, tanpa memperdulikan permufakatan gencatan senjata yang telah dicapai pada 5 September lalu, beberapa baku tembak tetap secara permanen meledak di sekitar bandara internasional Donetsk di Ukraina Timur, kawasan yang sedang dikontrol pasukan tentara Pemerintah. Kalangan pejabat Ukraina memberitahukan bahwa pada Senin (29 September), ada sedikit-dikitnya 21 orang yang telah tewas dan 37 orang lain mendapat luka-luka dalam beberapa baku tembak antara tentara Pemerintah dan pasukan penuntut federalisasi. Ini merupakan salah satu hari yang paling berdarah-darah sejak permufakatan gencatan senjata antara dua fihak menjadi efektif./.