(VOVworld) – Presiden Perancis, Francois Hollande dan Perdana Menteri (PM) Italia, Matteo Renzi pada Selasa (24 Juni) menentang dan memperingatkan bahwa politik keuangan yang ketat dari Uni Eropa sedang mengekang pertumbuhan ekonomi seluruh blok ini. Kongkritnya, dua pemimpin tersebut tidak setuju dengan penerapan secara kaku ketentuan keuangan, yang menurut itu defisit anggaran keuangan dari satu negara anggota Uni Eropa tidak boleh melampaui 3% GDP saban tahun.
Dua pemimpin dalam satu konferensi pada Maret 2014
(Foto: prokeraia.go)
Dalam surat kepada Ketua Dewan Uni Eropa, Herman Van Rompuy, Presiden Perancis, Francois Hollande berpendapat bahwa harus membahas secara lebih mendalam guna menuju ke “
satu politik keuangan yang seimbang” bagi zona penggunaan mata uang bersama Euro (Eurozone). Selain itu, Presiden Francois Hollande juga mengajukan rekomendasi bahwa semua ketentuan anggaran keuangan harus diterapkan menurut arah yang menguntungkan investasi dan lapangan kerja. Pada pihaknya, selain pandangan menentang keras penerapan secara kaku ketentuan-ketentuan keuangan yang ketat dari Uni Eropa tersebut, PM Italia, Matteo Renzi juga mengimbau kepada Uni Eropa supaya memperbarui cara pendekatan bagi masalah pertumbuhan ekonomi pada latar belakang benua ini sedang berdiri di “
simpang tiga” dan harus bangkit kembali setelah bertahun-tahun ekonominya mengalami kemacetan dan kemerosotan./.