Pemimpin negara- negara ASEAN membantah argumentasi Tiongkok tentang situasi Laut Timur

Chia sẻ
(VOVworld) – Ketika menjawab wawancara kepada Majalah “The Wall Street Journal”- (Amerika Serikat) pada  Selasa (20 Mei), Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Marty Natalegawa telah membantah beberapa pandangan yang pernah diajukan oleh Tiongkok untuk membuktikan tindakan eskalasi di Laut Timur, . 
(VOVworld) – Ketika menjawab wawancara kepada Majalah “The Wall Street Journal”- (Amerika Serikat) pada  Selasa (20 Mei), Menteri Luar Negeri (Menlu) Indonesia, Marty Natalegawa telah menolak beberapa pandangan yang pernah diajukan oleh Tiongkok untuk membuktikan tindakan eskalasi di Laut Timur, bersamaan itu memberitahukan bahwa Indonesia akan terlibat lebih kuat dalam masalah ini bertujuan menangani ketegangan di Laut Timur setelah Tiongkok secara sefihak menempatkkan secara tidak sah anjungan pengeboran minyak Haiyang  981 di wilayah laut Vietnam.

Pemimpin negara- negara ASEAN  membantah argumentasi Tiongkok tentang situasi Laut Timur - ảnh 1
Menlu  Indonesia, Marty Natalegawa.
(Foto: nld.com.vn)


Menurut Menlu Marty Natalegawa, Tiongkok selalu berhaluan menangani sengketa di Laut Timur di atas dasar  bilateral dan mengesampingkan keterlibatan fihak ketiga. Akan tetapi, semua ketegangan antara Vietnam dan Tiongkok sekarang tidak hanya merupakan masalah bilateral saja, melainkan juga masalah kawasan, oleh karena itu ASEAN  “punya tanggung jawab khusus” untuk menjamin  supaya  dua fihak akan melakukan dialog untuk memecahkan situasi. Dia menegaskan bahwa tindakan Tiongkok jelaslah telah melangar Deklarasi tentang Perilaku dari semua fihak di Laut Timur (DOC), sementara itu, Beijing  selalu berkomitmen melaksanakan Deklarasi ini.

Sementara itu, ketika menjawab wawancara kepada Grup Komunikasi  Nikkei  dalam kunjungan menghadiri Konferensi “Masa depan Asia”, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong beranggapan bahwa masalah Laut Timur merupakan sebagian dari masalah- masalah dalam hubungan antara Tiongkok dan ASEAN kalau ditinjau dari sudud bahwa ASEAN mempunyai kepentingan dari kestabilan kawasan dan ASEAN sedang berbahas tentang Kode Etik di Laut Timur (COC) dengan Tiongkok, pada saat telah ada DOC yang ditandatangani dengan Tiongkok pada tahun 2002.

Lee Hsien Loong menunjukkan bahwa dari sudut itu, ASEAN akan terlibat dalam masalah Laut Timur dan akan berusaha sekuat tenaga  supaya masalah ini tidak berpengaruh terhadap hubungan antara ASEAN dengan Tiongkok, khususnya pada latar belakang hubungan antara dua fihak sedang mengalami banyak aspek yang sangat positif, misalnya bantuan keuangan, perkembangan sumber daya manusia dan perdagangan. Tentang masalah ini, Pemerintah Malaysia telah menyatakan kecemasan mendalam terhadap semua perkembangan di Laut Timur akhir- akhir ini, bersamaan itu menekankan perlunya mempercepat proses perundingan untuk cepat mencapai COC./.

Komentar