Para militan yang setia kepada GNA (Foto: AFP) |
Menurut pernyataan Majelis Rendah Libia Timur, surat peletakan jabatan tersebut disampaikan di sidang darurat antara Ketua Majelis Rendah Aguila Salch dan Abdullah Al Thani yang membahas tuntutan-tuntutan demonstran. Berbagai demonstrasi terjadi di beberapa kota di Libia Timur untuk memprotes kekurangan jasa-jasa dasar, yang pada pokoknya ialah listrik, kesehatan, dan keuangan di bank-bank daerah.
Sejak 2014, di Libia ada dua Pemerintah paralel dengan dukungan yang diberikan angkatan-angkatan bersenjata sendiri. Pemerintah Persatuan Nasional Libia (GNA) yang mengontrol Ibukota Tripoli mendapat dukungan dari Perserikatan Bangsa-Bangsa, Qatar, dan berbagai kelompok bersenjata Turki. Sementara itu, pasukan yang menamakan diri sebagai Tentara Nasional Libia (LNA) yang mendukung Pemerintah di Libia Timur mendapat dukungan dari Uni Emirat Arab, Rusia, dan Mesir.