RDRK menguji coba sistem rudal yang diluncurkan dari kereta api pada 15 September 2021 (Foto: KCNA/VNA) |
Berbicara dengan kalangan pers, Dubes Nicolas de Riviere menekankan bahwa masalah itu adalah ancaman yang besar terhadap dunia, terutama negara-negara tetangga RDRK seperti Republik Korea dan Jepang, masalah itu melanggar resolusi-resolusi DK PBB. Ia mengatakan bahwa rudal-rudal telah jatuh ke “zona ekonomi eksklusif Jepang”. Ia mengatakan perlu melakukan dialog politik dan solusi politik terhadap RDRK.
Kementerian Luar Negeri Republik Korea mengatakan bahwa para diplomat negara ini dan Amerika Serikat pada 16 September melakukan pembicaraan telepon untuk membahas situasi Semenanjung Korea setelah peluncuran rudal RDRK sehari sebelumnya.