(VOVworld) – Pada Jumat (16 Agustus), di Kairo (Ibukota Mesir) terus terjadi demonstrasi dengan skala besar setelah Gerakan Ikhwanul Muslimin Gehad El Haddad mengimbau untuk melakukan demonstrasi untuk
“sehari dengan kemarahan” setelah kira-kira 600 tewas dalam penindasan di kamp-kamp demonstran.
Sebelumnya, kelompok Tamarod –satu kelompok yang mengimbau melakukan demonstrasi raksasa, sehingga membuat Presiden digulingkan juga mengimbau kepada semua rakyat Mesir supaya turun ke jalan untuk membela Tanah Air terhadap
“terorisme”.
Kekuatan keamanan menangkap para demonstran pendukung
Presiden Mesir yang dipecat, Mohamed Morsi
(Foto: vtc.vn)
Pada hari yang sama, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah mengadakan pertemuan darurat tentang perkembangan-perkembangan terkini di Mesir setelah Pemerintah negara ini melakukan penindasan yang berdarah-darah terhadap para demonstran pendukung Presiden yang dipecat, Mohamed Morsi.
Kantor jurubicara PBB memberitahukan bahwa Wakil Sekretaris Jenderal PBB, Jan Eliasson akan mengajukkan laporan singkat kepada Dewan Keamanan PBB dalam pertemuan tertutup. Sementara itu, khawatir tentang gelombang demonstrasi meningkat, beberapa piramida dan museum di ibukota Kairo telah ditutup dan tidak menyambut kedatangan wisatawan./.